TANJUNG PAPUMA – TEMPAT LIBURAN SERU DAN INDAH DI JEMBER

Tanjung Papuma, Tempat Liburan Seru Dan Indah Di Jember – Pernah dengar nama Tanjung Papuma? Ya, Tanjung Papuma ini merupakan salah satu tempat wisata pantai yang lokasinya berada di bagian selatan kota Jember, Jawa Timur, tepatnya di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan. Tanjung ini memiliki letak yang sangat strategis karena searah dengan wisata Gunung Bromo, jadi jangan heran ya kalau tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan hehe. Bagi anda yang belum pernah ke Tanjung Papuma, maka tidak ada salahnya sesekali membuat rencana liburan ke sana karena tempatnya asik dan sangat cocok untuk melepas penat. Tempat ini memiliki pantai yang mempesona dan sangat menggoda, hamparan bebatuan karang dari yang besar hingga yang kecil juga semakin memperindah pemandangan disekitarnya. Penasaran ya? Kalau mau tahu lebih detail tentang pesona Tanjung Papuma simak aja cerita seru saya dibawah ini ya.

Wisata ke Tanjung Papuma dengan tiket pesawat lebih murah via traveloka.com

Pagi telah beranjak, tepatnya hari Jumat, 31 Januari kemarin dan ini adalah waktunya saya dan teman-teman jalan-jalan ke Tanjung Papuma yeeaaahhh. Menurut kabar burung tempat ini memiliki pemandangan yang indah dan alami. Setelah berjibaku dengan perizinan form cuti dikantor, akhirnya kami bisa juga merealisasikan rencana liburan ini hehe.

Perjalanan ini sebenarnya sudah kami siapkan kurang lebih satu bulan sebelum keberangkatan, jadi kami sempat mencari-cari info terbaik mengenai biaya transportasi, akomodasi, tempat wisatanya, dll. Yang paling utama tentunya transportasi pesawat hehe, karena ga mungkin juga kalau kami naik kereta yang memakan waktu jauh lebih lama. Perburuan harga tiket dimulai dengan membuka situs-situs maskapai sampai situs booking tiket pesawat online, seperti Traveloka.com, Tiket, Tiket2, Utiket, dll. Setelah dicek satu-satu ternyata yang paling bersaing adalah harga tiket di situs Sriwijaya Air dan Traveloka. Terlebih saat itu harga tiket pesawat Sriwijaya di Traveloka.com cenderung lebih murah beberapa ribu rupiah dibandingkan dengan situs maskapainya. Heemm…tanpa pikir lama langsung aja saya booking tiketnya untuk 3 orang.

Setelah urusan tiket beres, kita lanjut ke akomodasi, dan untungnya pemesanan kamarnya juga tidak mengalami kesulitan, dan yang terakhir tentunya menyiapkan uang dan fisik, agar bisa belanja dan membeli oleh-oleh wkwkwk. Pada hari Jumat itu kami berangkat pagi-pagi sekali dari Soekarno Hatta ke Malang dan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai di Malang. Perjalanan yang singkat ini membuat kami jadi tambah semangat untuk sampai ke tempat tujuan. Dari bandara, kami menggunakan mobil rental untuk sampai ketempat lokasi, dan jaraknya kurang lebih 45 km dari kota Malang. Rute perjalanannya cukup mengasyikkan dengan melewati beberapa tempat, yaitu Dampit, Pronojiwo, Pasirian, Yosowilangun kemudian Ambulu.

Dari kelima tempat yang dilewati, jalanannya cukup bervariasi, mulai dari yang bagus dan lebar sampai yang kurang nyaman, sepi dan tidak ada petunjuk arahnya. Gak kebayang kalau kami jalan sendiri, pastinya akan banyak bertanya hehehe (alias kesasar). Untungnya sopir mobil rental yang kami sewa sudah hapal jalannya, jadi Alhamdulilah gak ada masalah.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya kami sampai juga jam 4 sore. Dan untuk masuk ke area Tanjung ini dikenakan biaya Rp. 10.000/orang di pos pertama, yaitu lokasi wisata Watu Ulo, dan Rp. 10.000 lagi di area Tanjung. Untungnya tempat menginap kami tidak jauh dari lokasi, sehingga kami langsung bisa melihat eloknya pantai ini khususnya untuk mengabadikan momen matahari tenggelam yang katanya sih sangat indah hehe.

Hari pertama pun berlalu, malam sudah datang dan waktunya kami istirahat untuk menyambut esok hari yang indah. Namun, saya tidak lupa untuk memasang alarm jam 5 pagi agar bisa menikmati pemandangannya. Dan ternyata usaha saya ga sia-sia hehe, karena semburan merah yang perlahan membuka jendela cakrawala dunia, diiringi suara deburan ombak mewarnai pagi ceria di Tanjung Papuma. Aktifitas di tempat ini cukup ramai kalau pagi-pagi, karena banyak kapal nelayan yang ingin berlabuh dengan membawa ikan segar. Selain itu pemandangan pagi hari di Tanjung terlihat lebih sempurna dengan adanya Hutan Tropis/cagar alam disekeliling pantai. Dan menurut warga sekitar, tempat tersebut selalu dijadikan momen Pakan Raya setiap tanggal 1-10 Syawal.

Naik ke bukit Siti Hinggil untuk view yang lebih indah

Beralih ke pantai sedikit, saya dan teman-teman bisa menyaksikan gugusan karang dan batu-batu besar di sekeliling pantai yang terhampar. Untungnya air dipagi hari sedang surut, jadi kami bisa menjejakkan kaki diatas bebatuan besar tersebut. Tapi kalau anda mau melihat keindahan Tanjung Papuma secara keseluruhan, maka sebaiknya naik ke bukit Siti Hinggil, karena dari sana anda bisa melihat keindahan Tanjung Papuma secara utuh. Dari bukit Siti Hinggil, kami melanjutkan wisata hutan yang ada di Tanjung papuma. Perjalanannya melewati jalan beraspal, ditemani banyak pepohonan, udara yang sangat sejuk dan menyamankan hati. Ingin sekali rasanya tinggal lebih lama ditempat ini, tapi bagaimana dengan kerjaan saya nantinya hehe.

Ya, itulah sedikit cerita kami mengenai Tanjung Papuma yang ternyata gak kalah dengan keindahan alam tempat lainnya. Sebenarnya ada satu lagi keistimewaan tempat ini, yaitu dari makanannya. Karena tempat ini menyediakan olahan makanan dari Oktopus atau gurita hehe. Awalnya sih sempat gak mau makan, takut, geli dsb, tapi setelah mencobanya ternyata enak juga loh hehe. Dan ternyata, olahan dari gurita ini menjadi menu favorit di Tanjung Papuma, jadi kalau kesini anda harus mencobanya ya. Ok deh itu aja sekilas mengenai cerita liburan kami di Tanjung Papuma, pokoknya tempat ini cocok banget bagi anda yang mau melepas penat, dan tentunya bisa membuat pikiran fresh lagi. Terima kasih.

Terima kasih telah membaca artikel tentang tanjung papuma. Apabila artikel ini bermanfaat silakan dibagikan, terima kasih.