|
Kebun Raya, didirikan sejak zaman Prabu Siliwangi |
Pada awal abad ke 18, seorang Belanda, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang saat itu tinggal di Istana Bogor dan dia memiliki minat yang cukup besar dalam bidang botani, tertarik untuk mengembangkan halaman Istana Bogor yang didiaminya menjadi sebuah kebun yang indah dan cantik. Dengan dibantu oleh para ahli botani, Raffles menjadikan halaman istana Bogor menjadi taman yang indah dan bergaya Inggris klasik. Inilah yang menjadi awal mula dibentuknya tempat wisata Kebun Raya Bogor yang eksotis seperti sekarang ini.
Pada tahun 1814 istri Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang bernama Olivia Raffles wafat karena sakit keras dan kemudian dimakamkan di daerah Batavia. Sebagai bentuk penghormatan, dibuatlah monumen untuknya yang didirikan di dalam kawasan wisata Kebun Raya Bogor.
Monumen di kawasan Kebun Raya Bogor |
Sebenarnya ide dibentuknya Kebun Raya Bogor ini berawal dari surat seorang ahli biologi yang bernama Abner kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Di dalam surat tersebut dia mengungkapkan keinginannya untuk membuat sebuah kebun tumbuhan yang bermanfaat dan meminta sebidang tanah untuk mewujudkan hal tersebut yang sekaligus akan dijadikan tempat pendidikan para guru serta koleksi berbagai jenis tumbuhan untuk pengembangan bagi kebun-kebun yang lainnya.
KRB, dikembangkan para ahli botani dari masa ke masa |
Pada tahun 1822 ahli botani Reinwardt kembali ke Negara asalnya Belanda dan kemudian digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang kemudian melakukan inventarisasi jenis-jenis koleksi tanaman yang saat itu tumbuh di kebun botani Boogor. Dia juga kemudian menyusun sebuah katalog tanaman di kebun tersebut yang pertama kali dan berhasil mencatat sebanyak 912 jenis spesies tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun raya Bogor ini pernah terhenti dikarenakan minimnya dana. Akan tetapi kemudian dilanjutkan lagi oleh Johannes Elias Teysmann pada tahun 1831, seorang ahli kebun istana pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dia merintis kembali kebun botani ini dengan dibantu oleh seorang temannya yang bernama Justus Karl Hasskarl. Dia kemudian melakukan pengaturan kembali penanaman koleksi tanaman dengan mengelompokkannya menurut suku atau familia.
Pohon-pohon yang besar dan rindang di Kebun Raya Bogor |
Pada tahun 1867, Teysmann digantikan tugasnya oleh Dr. Rudolph Herman C. Carel Scheffer dan seterusnya dilanjutkan lagi oleh Profesor Dr. Melchior Treub.
Pendirian objek wisata Kebun Raya Bogor ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan di Negara Indonesia. Dari Kebun Raya Bogor ini kemudian lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lainnya, seperti Bibliotheca Bogoriensis pada tahun 1842, Herbarium Bogoriense pada tahun 1844, Kebun Raya Cibodas pada tahun 1860, Laboratorium Treub di tahun 1884 dan Museum serta Laboratorium Zoologi pada tahun 1894.
Rekreasi ke Kebun Raya Bogor, menikmati indahnya air mancur |
Pada tanggal 30 Mei di tahun 1868, Kebun Raya Bogor ini pengurusannya secara resmi terpisah dengan pengurusan halaman Istana Bogor. Pada mulanya kebun botani ini hanya digunakan untuk percobaan bagi berbagai jenis tanaman perkebunan yang nantinya akan diperkenalkan ke Negara Hindia-Belanda (nama Indonesia saat itu). Namun pada perjalanannya tempat ini juga digunakan sebagai tempat penelitian bagi para ilmuwan di zaman itu.
Penangkaran rusa di Kebun Raya Bogor |
Untuk menuju ke lokasi Kebun Raya Bogor Anda tidak akan kesulitan. Jika dari arah Jakarta Anda bisa menggunakan berbagai macam transportasi umum ataupun membawa kendaraan sendiri. Harga tiket masuk Kebun Raya Bogor ini adalah Rp. 9500 untuk setiap pengunjung. Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu. Para wisatawan bisa berkunjung ke kawasan wisata Kebun Raya Bogor pada jam 8 pagi hingga jam 5 sore.
Di kawasan wisata Kebun Raya Bogor ini juga terdapat sebuah makam tua. Menurut sebagian pengunjung yang datang kesana, diyakini di dalam area makam tua tersebut terdapat makam Ratu Galuh Mangkualam yang tak lain adalahistri kedua dari Raja Prabu Siliwangi.
Pohon besar dan tua di kawasan wisata KRB |
Di dalam kawasan Kebun Raya Bogor ini ada beberapa lembaga atau pusat keilmuan dan penelitian. Diantaranya adalah Herbarium Bogoriense, ada juga Museum Zoology Bogor dan juga Pustaka. Salah satu daya tarik utama KRB (Kebun Raya bogor) adalah bunga bangkai, sebab pada saat mendekati waktu mekarnya, bunga raksasa ini akan mengeluarkan aroma atau bau bangkai yang cukup menyengat. Bunga bangkai ini mampu mencapai ketinggian hingga 2meter dan bunga bangkai ini merupakan bunga terbesar di dunia.
Hutan Wisata Kebun Raya Bogor ini dapat menjadi alternatif wisata bagi Anda dan keluarga di akhir pekan. Selain lokasinya yang cukup dekat dari Ibukota, berkunjung ke KRB juga menjadi tempat wisata yang cukup nyaman untuk sekedar bersantai dan menghirup udara yang segar setelah selama sepekan penuh beraktifitas. Di dalam kawasan wisata Kebun Raya Bogorini anda bisa berjalan-jalan berkeliling sambil menikmati pepohonan yang hijau dan rindang, banyak juga tanaman-tanaman hias yang indah ditanam disini.
Di beberapa tempat dalam Kebun Raya juga ada kolam air mancur yang eksotis dan ditumbuhi indahnya bunga teratai. Di kolam-kolam tersebut juga kita dapat melihat burung bangau yang hilir mudik yang memang sengaja dilepaskan agar hidup seperti pada habitat aslinya. Anda juga akan melihat puluhan ekor Rusa yang ditangkar dan dipelihara di area taman di sekitar Istana Bogor. Ada juga Jembatan Gantung atau yang dikenal dengan Jembatan Merah melintasi Sungai Ciliwung juga menjadi salah satu tempat favorit bagi para pengunjung.